Rabu, 03 Februari 2016

Mungkin kamu yang terbaik diantara yang terbaik, semoga.


Belum lama ini gue sempet berbincang bincang sama seorang temen gue yang udah lama banget kita ga komunikasi. Dia cerita, berkeluh kesah tentang kekasihnya dan beberapa mantannya. Oiya, yang dia ceritain itu tentang perjalanannya bersama mereka. Mulai dari kebahagiaan sampai rasa sakit yang akhirnya dia dapatkan setelahnya.

Mungkin kalian pernah dengar istilah cowok badboy dengan cowok baik. Sampai banyak yang bilang bahwa cowok badboy sangat mudah mendapatkan cewek sedangkan cowok baik sangat mudah mendapatkan seorang istri, begitupun sebaliknya.

Sampai akhirnya, gue menemukan sebuah teori tentang perasaan. Beberapa yang dialami temen gue juga pernah gue rasain sebelumnya. Tapi itu masa lalu, udah banyak orang lain yang datang silih berganti.

Tapi bagaimana menentukan terbaik diantara yang terbaik?
Sulit kah?
pilihan.

Sekarang gue mau mengibaratkan sebuah teori dengan sebuah sifat, dapat di nilai dari sebuah kapal yang berlayar di laut lepas dengan permainan arung jeram. Hmm ini cuma sebuah istilah ya.

Sebelum gue mulai, mana yang akan kalian pilih. Berlayar di laut lepas atau bermain di arung jeram?

1. Arung Jeram.
Siapa sih yang ga suka dengan permainan yang mengasyikkan ini? Pasti banyak banget yang menyukainya. Bermain air, penuh tantangan, menikmatinya bersama-sama teman. Tentu banyak yang menyukainya. Lalu, bagaimana kaitannya dengan sebuah hubungan?
Memilih permainan ini adalah hal yang tepat bagi mereka yang sangat suka dengan tantangan. Begitupun dalam sebuah hubungan. Banyak banget di antara mereka yang suka tantangan dalam sebuah hubungan, katanya agar ga bosen. Baik cowok atau cewek akan mengikuti tantangan apa pun bersama pasangannya.

Bahkan, mereka sendiri tahu bahwa itu adalah hal yang juga berbahaya. Namun tetap mereka nikmati dengan tenang. Pasangan yang bersifat ini akan selalu dipertahankan, selalu menarik, selalu membuatnya nyaman.

Tapi, satu hal kekurangan sifat ini bahwa pada akhirnya akan ada titik ketenangan seperti dalam arung jeram yang pada akhirnya menemukan air yang tenang. Jauh dari sebuah tantangan lagi. Seperti itu juga dalam hubungan pada akhirnya yang menyukai ini akan menemukan titik yang semuanya menjadi biasa-biasa saja, tidak lagi seperti sebelumnya. :)

2. Berlayar.
Mungkin masih ada yang lebih menyukai berlayar di laut lepas. Berlayar di laut lepas itu sungguh membosankan, katanya tidak ada tantangan yang mengasyikkan seperti bermain di arung jeram.

Oh, ya?

Kedalaman laut itu berbeda dengan jalur di arung jeram. Sekalinya jatuh dia akan tenggelam ke dasar laut. Apa itu bukan sebuah tantangan? Menurutku iya. Justru banyak sekali tantangan dalam berlayar.

Memilih pasangan yang menyukai berlayar ini biasanya menjenuhkan, menjalani bersamanya terkadang begitu-begitu saja. Begitulah berlayar memang menjenuhkan.

Sekali lagi ini hanya istilah ya, bukan memilih bersarkan hobi atau sebuah profesi. LOL!

Tapi, jika memang serius menjalani hubungan ada baiknya pilihlah pasangan yang menyukai berlayar. Sebab, dia akan selalu bertanggung jawab dalam menjaga kita. Iya ga sih? dia akan berusaha membawa ke sebuah tempat indah yang belum pernah kita temukan.

Ada beberapa hal yang perlu dikorbankan untuk mencapai kebahagaiaan. Setiap orang berhak menemukan kebahagiaan. Dalam posisi seperti itu, hanya kita sendiri yang dapat menyelesaikan masalahnya. Tanyakan pada hati sendiri siapa yang pantas. Apakah masa lalu atau hal baru? Karena gue rasa hati itu hanya memiliki satu ruang, ga bisa lo menjalani keduanya. Tentunya dalam ruang itu ada seseorang yang sangat lo cintai dan lo tempatkan secara rapi. Tentukan siapa yang merapikan dan siapa yang merusak tempat lo itu.

Pilihlah yang baik, sebab yang baik tidak akan pernah merasa jenuh. Justru kita akan sabar untuk berlayar bersama nanti. Dia akan menemani melewati tantangan apa pun. Sampai pada akhirnya kita akan bersama menikmati keindahan yang belum ditemukan sebelumnya.


Mungkin kamu yang terbaik diantara yang terbaik, semoga.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar