Rabu, 29 Oktober 2014

Beby sosok sahabat yang menyenangkan ^^

Beb, temenan yuk?

Teman?

Teman, huh?

Teman, kah?

Teman, ya?

Ha?

Teman?!

TEMAAAAN???!!!

Loh kok gue nulis tentang Beby? Blog gue di bajak ya? Blog gue di ambil alih siapa ini?

Canda deng, blog gue ga di ambil alih kok. Apalagi di bajak ._.

Tulisan di penghujung bulan manis ini (ga manis manis amat sih, manisan Nju) tentang seorang sahabat baik bocah tembem, ya dia Beby Chaesara Anadila. Mungkin kalian yg baca bertanya tanya, "Kok tumben bahas selain shania" mari kita clear kan bersamasama ^^

"Beby itu sahabatnya oshi gue dan oshi sahabat sahabat gue"

Jadi gue sama Beby saling berkaitan (?) *sound wrong* ga gitu.

Maksudnya ga jarang gue sama Beby jadi sering banget interaksi. Gue ngerasa kalo deket sama beby, ngobrol sama beby nemuin rasa nyaman disana. Kaya ngobrol atau ketemu temen sendiri. Beda kalo ketemu Shania, gue akan memutar balik arah 360 derajat. Gatau emang libra kalo ketemu oshi gitu ya? ada lagi? apa cuma gue doang?

Kayaknya emang cuma gue doang. Huftnju ._.

Persahabatan itu ibarat sekotak crayon. Masing-masing punya warna yang berbeda.. Tapi coba padukan, mereka akan membuat sebuah pelangi yang indah. Shania paling dekat dengan beby.

Kadang sempet mikir ga sih kalau ketemu sama orang baru, apa kita punya sistem pendeteksi yang akan segera membuat list-list screening seperti mesin otomatis?

Blip Blip.. 

Oh dia kalem, rumahan, atau ini anak rame, lucu, asik diajakin jalan-jalan, atau ih ini anak kayaknya rese, cerewet bla..bla.. 

Begitu biasanya sistem pendeteksi otomatis memberikan laporan sementara. Banyak orang bilang “Don’t judge the book from it’s cover” haduuh kalo udah otomatis gimana dong ya? Mungkin ganti, “Don’t judge the book only from it’s cover”

Pernah ga sih ketemu sama orang baru yang dengan gampangnya ngobrol, tertawa-tawa, komunikasi rasanya nyambung. Rasanya sefrekuensi?

Tapi ada pula kalanya saat bertemu dengan orang baru yang biasa saja, standard. Atau kadang ketemu orang yang dengannya kita cenderung untuk membuat benteng-benteng, tertutup, hanya berdiri di permukaan. Pernah ga mengalami hal ini?

Tapi orang orang yang kita bersikap biasa, sulit untuk bisa cair, bukan berarti orang tersebut tidak baik, atau enggak pas atau apalah namanya. Menurut gue sih, hanya enggak “klik” aja.

Rasa klik itu bukan berarti “sama”. 

Sama dalam artian karakter, kebiasaan, hobi dll bukan, masing-masing punya karakter yang berbeda, tapi tetap klik rasanya. Kebersamaan dengan mereka selalu menyenangkan, dan selalu menantikan untuk bersama lagi.
Itulah mengapa dalam hidup, bertemu berkenalan dan berkomunikasi dengan begitu banyak orang.

 Tapi perhatiin deh berapa banyak dan siapa yang akhirnya menjadi sahabat kamu Shan?
Yang kamu bisa lari padanya dengan segala macam cerita. Yang kamu ga perlu jadi orang lain untuk berbagi apa aja. Beby bisa menyebalkan, bisa menyenangkan, bisa menjadi apa aja. Beby bisa ga sepaham sama kamu, dia juga bisa beradu argumentasi, kalian bisa saling sebel, tapi kalian bisa juga saling berbagi, jalan-jalan bareng, ketawa bareng, nangis bareng, saling memberi semangat, terus dan terus.

Menjadi manusia tanpa topeng-topeng, tanpa banyak label-label. Mereka yg seperti Beby ga banyak kan? Kira-kira kenapa dia ada terus dalam hidup kamu shan? Entah kemanapun, dengan siapa nantinya kamu berpacaran atau menikah, dia tetap ada. Persahabatan memang ajaib  ya. ^^

Beby itu idol yang smart, idol yang kuat, idol yang tangguh, idol yang hebat!

Entah kenapa gue bisa berspekulasi demikian. Itu menurut pandangan gue aja sih. Kadang juga suka salut sama Beby di beberapa point. Umur dia sama Shania juga ga terpaut jauh, tapi cara dia berfikir bikin gue malu sendiri. Anak umur segini kok kadang bisa berfikir sejauh itu ya.

Gue kalah >,<

Rasa nyaman sebagai Teman yg gue temuin di sosok Beby itu jadi kesenangan tersendiri buat gue. Kalo di tanya siapa member yg wajib gue beli HSnya pasti gue akan jawab “Shania dan Beby” Shania sebagai oshi, dan beby sebagai Sahabat oshi yg bisa di ajak sharing atau sekedar cuma cerita ini itu tentang Shania yg biasanya sama anaknya sendiri aja ga pernah sama sekali di ceritain, nitip Shania, bahkan gossip ga jelas tentang Shania. Uhm map ya shan >.<

Mau cerita sedikit ya, waktu itu waktu HS Managu. Ceritanya gini…

*masuk bilik*

Gue : “Halo beb, aku Shania oshi”
Beby: “Udah tau kok, kakak JOT kan?”
Gue : “Hah?! JOT?”
Beby : “Iya Junianatha Operation Team”
DENG!! “………………..” *hening sampe lebaran*

Jadi beberapa hari sebelum HS gue emang sempet ngasih fanlet ke Shania, cerita panjang lebar tentang JOT dan itu ceritanya cuma ke Shania aja, ga cerita ke yang lain.

Gue : “Eh kok tau sih?”
Beby : “Tau dong, aku kan tau segalanya”
Gue : “Serem yaa ._.”

Hmmm entah gimana ceritanya di balik layar, biarkan jadi misteri. Kalo penasaran bisa di tanyakan sama orang yg bersangkutan ehehehehehuft~ K

Itu satu point yang gue salut dari beby, dia idol yg gercep alias gerak cepat. Ga jarang dia selalu tau obrolan atau sesuatu apa yang lagi ngetrend di kalangan fans. Hebat ya! Ntap emang sahabat oshi aing.

Beby juga anaknya super jail, jailnya tingkat dewa. Dia sering ganggu gue kalo lagi hitouch sama Shania, posisi dia emang selalu sebelahan sama Shania sih. Mereka udah kaya perangko, nempel mulu.

Beberapa hari yang lalu…

Gue : “Jangan nangis sih jelek tau”
Beby : “Ga usah nangis, dia emang udah jelek kak”
Shania : “…………” *hening*

Pengen jitak beby rasanya K

Di konser bandung kemarin…

“KASIAN DEH JAUH JAUH GA ADA NJU” *teriak dengan nada 5 oktaf*

Karna salah ambil jalur Hitouch, jadi gue hitouch di jalur yg ga ada bocah tembemnya. Awas ya beb, temu lagi wa jitak u_u

Sahabat itu memang layaknya dinding, kadang tempat disana kita bersandar. Sahabat akan selalu menghampiri ketika seluruh dunia menjauh, karna persahabatan itu ibarat tangan dengan mata. Disaat tangan terluka mata menangis, dan disaat mata menangis tangan sahabat yang akan menghapusnya.

Kamu itu sebenernya masih anak anak bgt loh. Dari cara berpikir, org nilai kamu dewasa. Ya dewasa buat berpikir untuk keadaan sekitar kamu. Tapi berpikir untuk diri sendiri, kamu masih anak anak sih kayanya :p dan kamu itu sebenernya manja cuma malu buat bener2 manja karena faktor badan ya 😁

Hmm...kita sering bgt punya pendapat yg sama. Tapi bedanya kita, kamu lebih bisa mengungkapkan apa yg kamu pikirin. Itu salah satu yg aku kagum dari kamuu :)) kalo diibaratin masak. Aku itu gasnya kamu itu kompornya :))

Kalian berdua itu ibarat punya lilin yg di pegang masing2.

Kalo kalian sama sama menyalakan lilinnya, kalian bisa saling menerangi. Dan hal tersimpel untuk menyalakan lilin itu adalah dengan berusaha dan berkarya. Berusaha lebih dan berkarya lebih. 

Anw titip dedek tembem ya beb :3


Selasa, 21 Oktober 2014

MEREKA

Saya punya janji dengan teman saya, Arin.

Kantor Arin dekat dengan cafe yang biasanya saya kunjungi di tempat saya dulu bekerja. Saya pikir, daripada menunggu Arin di loby kantornya, lebih asik kalau saya menunggu di cafe ini. Saya juga sedang ingin mengenang masa – masa dulu ketika saya sering berkunjung di cafe ini.

Lokasi cafe ini di sebuah jalan utama di Jakarta, nyaman dan banyak pilihan makanannya.

“Saya pesan es campur ya, Mbak. Meja saya di sana..” menunjuk ke sebuah meja di pojok cafe.

Saya menyapukan pandangan pada sekeliling cafe. Tak ada pegawai yang saya kenal. Akhirnya, es campur yang sudah saya pesan sejak tadi tiba di meja. Saya mencicipi satu sendok. Segar dan manis. Dan semua kenangan yang tersaji di hadapan saya pun menjadi manis. Saya tersenyum dalam hati mengingat semuanya. Kenangan – kenangan dulu ketika saya sering berkunjung ke cafe ini dengan teman teman satu kantor saya dulu, berputar di hadapan saya seperti film.

Cafe ini akrab sekali dengan saya. AC-nya yang super dingin. Suasananya yang seperti di tengah hutan. Musik klasik yang diputar masih itu – itu juga. Daftar menu yang ter-laminating rapi tertata di setiap meja. Orang – orang asik dengan obrolan bersama kelompoknya di mejanya masing – masing. Seseorang di meja ujung sana sibuk memelototi laptopnya dengan kening berkerut. Wajahnya kreatif. Seperti penuh dengan ide. Mungkin dia sedang menulis sebuah novel yang akan menjadi best seller suatu hari nanti. Saya terinspirasi olehnya.

Di meja lain, remaja – remaja berseragam putih abu menikmati minuman mereka sambil bergosip.

“Kira – kira parfum apa ya yang disukain gebetan gue?”
“Eh, lo liat gak tadi, merek sepatu yang dipake sama guru Matematika baru kita? Gilaa men! Mahal banget tau..”

Hmmm.. kalau yang ini kok saya kurang begitu suka ya. Tidak penting rasanya.. Ah, lagipula apa urusannya? Hihi..

Dengan cermat saya memperhatikan wajah – wajah setiap pengunjung cafe ini, Sekelompok anak muda lainnya memasuki cafe. Sepertinya mereka habis pulang kuliah. Tangan mereka masing – masing dipenuhi oleh buku – buku kuliah yang tebal. Cafe ini juga lokasinya dekat dengan kampus. Tak bosan – bosan anak – anak kuliah itu setiap hari mampir ke cafe ini, untuk makan siang atau sekedar duduk – duduk menikmati kopi.

Kemudian teman saya Arin datang.

“Hai, seru banget kayaknya kok ketawa sendiri. Awas dikira gila loh”

Memandang layar laptop yg memiliki ratusan following “Eh iya, ini lagi bales reply replyan mention dari temen”

“Oh, temen apa? Temen kerja? Temen kuliah?”

“Hmm bukan, temen kenal di Stasiun” sambil sedikit tertawa.

“Hah? Stasiun?” dengan wajah bingung penuh tanda tanya.

“Iya Stasiun, Stasiun itu bernama Shania”

“……..”

“Ah, saya hanya bercanda…..Yang namanya hubungan pertemanan didasarkan pada apa sih? Kesamaan kan. Seperti sama-sama tinggal di sebuah kompleks alias bertetangga, sama - sama menerima beasiswa, sama-sama berada di ruang kursus bahasa, sama-sama satu kelas di sekolah atau sama-sama sekolah ke luar negeri dan menuju negara yang sama. Tapi saya dan Mereka sama sekali tidak pernah bertemu di bangku sekolah atau pun kuliah. Kami juga tidak bertetangga”

“Lalu?”

“Melalu seorang Shania saya bisa mengenal Mereka semua”

“Lantas, Shania itu Siapa?”

 “Shania itu adik kecil kesayangan saya”

“Hmm… sungguh saya tidak mengerti, dia keluargamu? Saudara? Atau?”

“Bukan, dia orang lain. Bahkan kita awalnya tidak saling kenal”

“Lalu bagaimana kamu bisa sayang sekali sama dia hahaha………..aneh”

“Hmm memang aneh…. Entah, setiap saya melihat dia. Saya merasa menyerap berbagai macam energi, dia bagai sejuta semangat buat saya setiap harinya. Kamu tau? Saya menjalani kuliah sambil bekerja karna siapa?”

“……….hmmm karna siapa? Shania?”

“Hahaha benar! Saya merasa dia bisa menjalani hidupnya dengan berbagai macam kegiatan yg menyibukan. Sekolah, theater, latihan dan lain lain. Masa saya sendiri tidak bisa. Saya juga mau hebat seperti adik kesayangan saya itu”

“Wah, hebat! Sepertinya dia benar benar jadi motivasi kamu yes. Good girl!”

“Tentu…… Dulu saya memimpikan kuliah. Saya memimpikan saat – saat jalan bersama dengan teman – teman sepulang kuliah. Saya memimpikan saat – saat saya bekerja kelompok dengan teman – teman mendiskusikan tugas kuliah. Saya memimpikan berada di ruangan kelas yang ber-AC, sibuk mencatat kuliah dosen. Saya sangat memimpikan semua itu.

Tapi, saya sudah terlanjur bekerja di sebuah perusahaan teman papa saya. Papa saya selalu menyuruh saya keluar dari pekerjaan dan menyuruh saya untuk fokus kuliah, namun saya tidak enak dengan teman papa saya itu, tapi saya berjanji untuk melanjutkan kuliah setelah setahun bekerja. Di tambah dulu saya ikut kelas akselerasi jadi lulus lebih cepat dari teman teman seumuran saya.

Setelah setahun bekerja, akhirnya saya tak sabar lagi untuk menjalani mimpi saya itu. Saya mendaftarkan diri di kampus yang saya inginkan. Saya juga tidak mau meninggalkan pekerjaan saya. Saya bisa mengatur jadwal kok. Saya kuliah di malam hari dan kerja di pagi sampai sore hari. Capek tak lagi saya rasa ketika semalaman harus begadang mengerjakan tugas kuliah. Kantuk selalu menggoda setiap malam di kelas, dan sepanjang siang di tempat kerja. Saat itu tidur siang adalah barang mewah buat saya. Saya tak punya satupun free day.
Jatuh bangun saya menjalani kuliah sambil kerja tahun pertama saya. Tapi saya puas. Itu adalah keputusan saya. Dan saya bahagia menjalaninya. Dan seperti apa yang Shania jalani, sibuk tapi saya yakin dia bahagia kok. Karna JKT48 itu adalah passion dia. Disitu tempat dia belajar, tempat dia menggapai mimpinya”

..................Maaf saya jadi cerita panjang lebar, rin”
“Hahaha tak apa, btw teman teman yg kamu ceritakan tadi yes. Bagaimana kamu bisa mengenal dia? Coba ceritakan. Aku ingin jadi pendengar yang baik hari ini”

Kamu tahu apa definisi kata ‘ajaib’? ‘Aneh’, ‘langka’, atau ‘mukjizat’? Sepanjang apapun definisinya dan sebanyak apapun padanan katanya, menurut saya ‘ajaib’ itu cukup terangkum dalam satu kata. Hayo coba tebak apa?

*sodorin mic* kalau jawab “Shanjunisme” langsung saya kasih soto sekaligus penjualnya.

Kenapa bisa?

Baiklah.

Mari kita clear kan sekarang juga. Duduk manis, siapkan cemilan, saya naik ke mimbar *pret*

Ajaib dalam konteks per-Shanjunisme-an ini hampir sama artinya dengan kata ‘aneh’. Ya, Shanjunisme itu aneh. Berawal dari sebuah ‘klik’ yang saya lakukan pada tombol ‘Follow’ di akun Twitternya, beberapa saat kemudian keanehan-keanehan lainnya muncul berturut-turut.

Mendadak muncul ‘Shanjunisme’ di daftar LINE group ponsel saya yg sebelumnya benci dengan grup-grup-an di LINE. Selain karena bunyi notifications-nya yang mengganggu kedamaian hidup, terutama kalau mayoritas membernya adalah biang gosip, juga karena kondisi ponsel saya sendiri. Menekan ‘Accept’ untuk sebuah request grup LINE itu sama halnya dengan menambah ‘beban hidup’ bagi ponsel saya yang leletnya luar biasa.

Ajaib selanjutnya. Selain karena takdir Tuhan YME (tssaahh!), karena Shania lah saya bertemu orang-orang baru. Orang-orang baru yang tidak kalah ajaib. Ada yang berhidung lima, bertubuh empuk seperti gula-gula kapas, bergigi bak serigala, bersayap kelelawar, bermata satu.

Tenang, yang ini becanda kok.

Satu persatu Shanjunisme yang saya kenal yang sebelumnya hanya saya temui sebatas di dunia maya saja kini satu persatu kita bertemu di dunia nyata.

Temen temen terasik, termepet deadline, tersampah sticker, dan ter semuanya. Semoga kita masih bisa bikin sesuatu lagi ya buat Shania Junianatha. Godspeed for us!!

Bertemu teman-teman baru, melakukan hal-hal baru, dan segenap hal-hal unik, lucu dan haru lainnya. Sudah lebih dari cukup rasanya untuk menguatkan premis bahwa Shanjunisme itu ajaib. Ya, setidaknya bagi saya. Entahlah menurut kalian bagaimana.

Jalan hidup itu kadang ibarat rel kereta api. Kereta itu sendiri ibarat alat yang kita gunakan, yang akan membawa kita menuju kepada cita-cita, impian, dan tujuan kita masing-masing.

Ada kalanya kita harus berhenti di sebuah stasiun pemberhentian. Beberapa orang yang telah bersama kita dalam kereta, akan turun meninggalkan kita demi tujuannya sendiri. Dan beberapa orang baru akan naik, menggunakan kereta yang sama dengan kita, untuk mengejar tujuannya yang lain, yang kini sama dengan kita.
--
Seperti pertemuan atau perkenalan saya dengan Ditta, Dinda, Mitha, Kak Rina, Abi, Ilham, Dhean, Kelvin, Briliawan, Afry, Yohanes, Lintang, Dhias, Mahendra, Jonathan,  Laud, Indra dan teman-teman lain yang menggemaskan dalam komunitas Shanjunisme. Saya dan teman-teman Shanjunisme ini, mungkin awalnya berada dalam rel yang tak sama dengan tujuan berbeda pula. Namun ada satu titik di mana kita telah bertemu dan mengenal satu sama lain. Dan titik itu adalah sebuah stasiun yang saya sebut “Shania”.
--
Rasanya sudah cukup banyak yang saya alami bersama teman-teman dalam komunitas Shanjunisme ini. Banyak tawa, banyak canda. Banyak belajar juga. Terima kasih untuk waktu-waktu menyenangkan bersama kalian, dear Shanjunisme. Terima kasih sudah mau menyapa saat saya menaiki kereta dan kalian sudah lebih dulu berada di dalamnya. Saya cinta kalian.
--
Kereta api terus berjalan, dan kita terus mengejar apa yang kita mau. Mungkin saja nanti ada saatnya kita akan berpisah di sebuah persimpangan rel, atau di sebuah stasiun pemberhentian lain, kemudian bukan tidak mungkin kita kembali bertemu dan berjalan beriringan. Akan ada juga pertemuan-pertemuan baru dalam perjalanan nanti. Saat kita beriringan, berjalan dalam rel yang sejajar, bahkan berada dalam rel dan kereta yang sama, mari kita rayakan dengan membuka hati dan sapa.

Every person we meet has the potential to become very important in our lives. We just have to remain open to the possibilities and blessing each encounter migh bring.

Kita akan selalu ada dan bersaudara.
Cheers!
**
“Wah, saya hampir tertidur mendengar ceritamu itu yes. Sampai sekarang (dan mudah - mudahan sampai selamanya), semoga kamu masih bertukar kabar, bertukar pikiran dan pendapat tentang hal apapun dengan mereka ya. Saling menyemangati dan memotivasi untuk mimpi - mimpi yang ingin kalian capai”

“………Selamanya dan pasti!”

Obrolan saya dan Arin pun berhenti sampai disini. Pengunjung cafe semakin ramai. Saya melirik jam tangan saya. Ternyata sudah jam makan siang. Saya pun meninggalkkan cafe ini untuk berjalan kaki menuju rumah. Sepanjang perjalanan, Ipod saya memutar lagu Shonici milik JKT48 “Impian ada di tengah peluh bagai bunga yang mekar secara perlahan, usaha keras itu tak akan mengkhianati”


--


Kamis, 16 Oktober 2014

Shanjunisme Writing Project


Halo, Shanjunisme! Kali ini kita punya  project menulis :  “A Star of Love and Hope (Sebuah Cinta, Bintang dan Harapan)”. Apa yang membuat kita terinspirasi membuat project ini? Tentunya, karena kita hidup sehari-hari gak lepas dari cinta ya eym. Dan pasti semua orang memiliki sebuah impian dan tentunya sosok motivasi untuk mencapai harapan impian tersebut. Dan mengutarakan rasa sayang itu ga harus nunggu hari valentine kan? Ya salah satunya Cinta sama idola kita, Shania Junianatha. Banyak versi cinta yang bisa kalian bagi. Kita membuat project menulis ini dengan tujuan mengungkapkan rasa sayang Shanjunisme pada idola kalian.

Tulis dan ungkapkan ceritamu! Cerpen dan puisi dari Shanjunisme akan dibukukan dan pastinya akan diterbitkan melalui layanan self-publishing. HUWAWW KEREN banget kan?! Buku ini akan jadi semacam kado buat Shania yang udah jadi bagian inspirasi dari hidup kita ;)

Berikut adalah ketentuannya:
1) Cerita kamu boleh berupa cerpen atau puisi, cerita tentang bagaimana awal ngefans sama Shania, hal positif apa yg kalian dapet setelah kenal Shania dan Shania sebagai motivasi dalam hal apa. Dll.
2) Cerita di ambil dari kisah nyata, boleh juga fiktif.
3) Tidak mengandung PORNO dan SARA juga tidak ada unsur menjelek-jelekan orang lain.
4) Cara kirimnya melalui email kirim ke shanjunismeproject@gmail.com dengan subjek : “Judul tulisanmu” – Account Twitter (contoh: “In Shania Heart, There Is Shanjunisme” - @chickayesika)
5) Filenya dikirim dalam bentuk attachment ya, jangan ditulis di badan email. Pake software Microsoft Word. Font : Arial. Size: 12. Spasi : 1,5. Maksimal 4 lembar A4. Minimal 1 lembar A4.
6) Sertakan biodata kamu seperti nama lengkap, sekolah kuliah atau kerja dimana, hobby dan alasan kamu menjadi Shanjunisme.
7) Batas waktu mengumpulkan karya secepatnya.
8) Sertakan juga biografi singkat kamu dan kenapa kamu mengidolakan Shania.

Untuk yang ingin bertanya lebih lanjut silakan mention langsung ke @chickayesika @dittameliaa atau bisa ke @dindaayu1995.

Selamat menulis!

Minggu, 05 Oktober 2014

Handshake Festival Ginghnam Check

4 Oktober yang berbunga bunga Handshake Festival Ginghnam Check sabtu kemarin. Setelah nyanyi lagu menunggunya ridho roma hampir 5 bulan akhirnya 71 cewe yang cakepnya ga pake bismilah ini ngadain handshake lagi juga.  Ntah handshake kali ini kenapa bisa gue megang banyak ticket sampe kelar acara HS gue merasa jadi orang termiskin di dunia. Tapi ga papa gue masih punya ginjal dan sumsum tulang rusuk yang bisa di gadai kok.

Ngomong apa nih. *sumpel mulut sendiri*


Sampe mikir takut gumoh dan gatau mau ngomong apa akhirnya nyebar2 ticket ke yg lain. Itung itung ngajak temen-temen gue buat kenalan sama oshi gue yang cantik jelita itu walau ujung-ujungnya semua berkomplotan buat membully gue. Huftnju…

Skip ke hari H-nya aja ya. Lagi males mikir mau nulis apa lagi otak gue udah terkontaminasi sama bayang bayang ngobrol cantik sama Nju. *nyiapin tangga* *biar sepantaran*

Hari H gue berangkat bareng temen gue yg oshinya 9 itu. Lo semua tau lah pasti, dia terkenal seantero perdunia wewotaan. Kalo lo ga kenal dia lo cupu teman teman. Iya dia Yoshara Natalia biasa di panggil “Bawang” gue berangkat bareng dia krna emang gatau jalan. Jiexpo dimana aja gue gatau, bahkan gue sempet mikir Pamulang sama Jiexpo kemayoran itu beda Negara. Saking emang gataunya. Iya norak emang.

Sebelumnya kontroversi hati gue bilang bakalan nyampe Jiexpo jam 10. Karna bawang ada sesi 1 sama teh cimot alias Melody. Tapi ya bukan orang Indonesia kalo ga jam karet. Jam 10 masih di jalan, dan lo semua harus tau. Hari itu panas banget, mataharinya minta di cipok. Kayaknya mataharinya sedang terjadi labil penyinaran dan salahnya lagi gue pake hotpants pemirsa. Gue rasa emang ada konspirasi kemakmuran, ini JOT sengaja milih tempat yang deket sama Ancol biar kalo pada depresi atau gesrek sama oshinya kelar HS bisa langsung menceburkan diri dan hidup bersama karang laut.

*mulai ngawur*

Sampe lokasi dan akhirnya nemu AC di dalam venue yang berkibar kibar dengan indahnya~~

Ngadem dulu deh, sambil ngatur nafas. Gue tiduran sebentar eh bablas sampe abis magrib. Ngga deng canda..

WOI INI KAPAN HANDSHAKE NYA?????

Gue ada sesi 2 sama Shania & Beby, sebelum nunggu sesi 2 sekitar jam 11an gue ketemu temen-temen gue dulu yang ternyata banyaknya ngalahin jumlah member itu sendiri. Udah kelar bercumbu cumbu cantik akhirnya antri sesi 2. Gue selalu seneng kalo HS sesi awal, itu sepi banget. Gue bisa gegulingan kayaknya di jalur registrasi karna saking sepinya. Sempet kaget sih ngeliat tempat handshakenya yg ga berbentuk bilik. Malah jatohnya kaya loket ticket kereta. Tapi apalah tempatnya yg penting isinya, alias gue bisa ketemu sama bidadari bongsor berchococips. #eaaa

SESI 2
Shania Junianatha.
Disini gue pake acara gesrek dulu lagi, padahal HS aja belum. Liat dia dari jauh pake bando dress putih dengan model rambut yg jarang banget bahkan ga pernah dia pake sebelumnya bikin gue speechles duluan. Alias CANTIK BANGET YAOLOH >.< yg kaya gini yg bikin gue bingung mau ngomong apa, gue mundur mundur sampe anaknya heran sendiri ngeliatin gue di jalurnya mondar mandir tapi ga maju maju. Maafkanlah shan ._.
Akhirnya gue maju karna jalurnya mulai sepi.

Shania : “HALO KAKA CANTIK HAPPY BIRTHDAY!!!!!!!” (teriak ga santai)
Gue : “Ssst jangan teriak teriak, berisik ah HAHAHAHA. Makasi yak kok tau sih?”
Shania : “Tau dong, seorang Shania apasih yang ga tau. Ultah yang keberapa kak kemarin?”
Gue : “20 tahun, masih muda kan?”
Shania : “HAH? SERIUS 20? Boong aja, 24 kali!”
Gue : “Serius ngapain juga boong, emang muka aku setua apa deh”
Shania : “Serius? Beneran? Ga percaya. 21 kali mentoknya”
Gue : “Perlu aku keluarin KTP?”
Shania : “Hahaha ga usah, emang kelahiran tahun berapa kak?”
Gue : “1994, beda 4 tahun sama kamu”
Shania : “Masih muda ya, makanya jangan suka ngatain aku tua!”
Gue : “Kapan aku ngatainnya? Paling sering bilang kamu gendats hahaha”
Shania : “eh gendats itu gendut ya?”
Gue : “Iya gendut, bahasa gaul itu. Ah kamu ga gaul ah. Eh tapi sekarang kurusan”
Shania : “Ah masa sih kak? emang segini kurus? (nyodorin pergelangan tangannya) aku udah ga makan malem tau kak 2 minggu, turun emang berat badannya. Tapi ngerasa segini gini aja ga ada perubahan”
Gue : “Aku kapok ah bilang kamu gendut. Ujung2nya ga makan kan. Kalo kamu ga makan lagi aku ngambek. Lagian ngapain sih diet diet gendut itu artinya bahagia tau. Kalo ada yg bilang kamu gendut tutup kuping aja. Termasuk kalo aku yg bilang. Eh hari ini kamu kok cantik banget sih ._.”
Shania : “Dih aku mah cantiknya tiap hari kali, baru sadar emang. Bandonya lucu ya?”
Gue : “Dih perez, iya cantik apalagi bandonya. Ga kalah gede sama badan kamu”
Shania : “Eh tapi cantik kan kak pake bando? kalo ga aku lepas nih”
Gue : “Cantik kok cantik, yaudh ya nnti lagi udah abis waktunya”
Shania : “Iya kak, nnti di lanjut ya” (ngasih kertas sama cd)
Gue : “Ih tulisannya kok jeeee………..”
Shania : “Jelek ya? biarin yang penting nulisnya pake hati :p”
Gue : “Bebas~”

Beby Chaesara Anadila (2 ticket)
Gue : “Beby, happy weding ya!”
Beby : “iihhhhh, bagus ga kak kostumnya?”
Gue : “Bagus kok, mau nikah sama siapa sih beb?”
Beby : “Tuh sama sebelah. Shaaannnnn!!” (tiba2 beby manggil Shania)
Gue : “Waduh, udah jangan di panggil beb elah”
Beby : “Shannnn!! Nih di cariiin”
Gue : "Eh siapa yang nyariin!! males banget nyariin dia"
Shania : “Eh iya apa apaaa? Lagi rempong nih”
Beby : “Sok rempong lo ah shan”
Gue : “Iyee udah, biarin aja beb dia mah emang begitu. Sok merempong rempongkan diri sendiri. Bingung kok gue punya oshi kaya gitu ya hahaha”
Shania : “EH AKU DENGER YA!”
Gue : “Tuhkan, serem beb. Yaudh kita bisik bisik aja ngomongnya. Eh beb titip Shania ya. Dia mah badan doang gede”
Shania : “Titip titip emang aku anak kecil”
Beby : “Berisik ah shan, titip gimana kak? Titip jitakin kalo bandel ya? kalo itu dengan senang hati”
Gue : “Pokoknya titip Shania, jagain kalo ilang nanti banyak yg sedih”
Beby : “Emangnya Shania barang, lagian kalo dia ilang cepet ketemunya tau kak. Badannya gede banget. Eh orangnya ga denger kan ya” (lirik bilik sebelah)
Gue : “Eh iya bener beb! Ih beby pinter. Yaudah ya beb pokoknya titip Shania. Ticket aku sama kamu cuma 2 nih. Nanti kita gossip lagi ya. Aku palakin ticket temen dulu ah”
Beby : “Wah tukang palak, yaudah kak shanianya aman kok. Sampe ktmu lagi kak”
Gue : “iya beb, dadah~”

Another Conversation.

Shania Junianatha
Shania : “Woooo ngapain balik lagi”
Gue : “Jadi ga boleh balik lagi? Yaudah aku ke sebelah aja. Hai bebeb!” (bebynya ga denger)
Shania : “Dih gitu, jangan gangguin beby ah”
Gue : “Hahahaha… iya iyaa”
Shania : “Eh kak gimana hubungannya sama si….. siapatuh ya namanya” (mikir)
Gue : “Hah? Siapa?”
Shania : “Itu yg katanya lagi deket, itu kak Aaaaa…….”
Gue : “HEH!!! ASTAGFIRULOH JANGAN GOSIP!!!” (reflek geplak tangan Shania)
Shania : “Iya kan, katanya lagi deket ya. Emang aku ga tau”
Gue : “Temen doang shan, yaampun. Jangan gosip ah. Kamu dapet kabar itu dari mana lagi”
Shania : “Ada deh, kan awalnya semua dari temen tau kak. Terus lama lama jadi………..”
Gue : “Ah udahan ah, sebel ah shan JANGAN GOSIP!!!”
Shania : “Yah ngambek, jangan ngambek dong hahaha. Lagian cocok tau kak. Dia kelahiran taun brp sih?”
Gue : “Pokoknya 21 kalo ga salah, tuhkan udah ah jangan gosip shan seriusan deh huhu”
Shania : “Tuhkan cocok! Sepantaran. Di tunggu PJnya ya kak”
Gue : “SHANIAAAAA AAHHH!!! Gamau balik lagi sebel”
Shania : “Halah, ntar juga balik lagi. Yaudah dadah kak A…….”
Gue : “SHAAANNNN!!!”

Gue disini shock, seriusan deh itu anak emang dari dulu hobinya jodoh jodohin fansnya. Gue tau, dan udah ada beberapa korbannya. Pas ngecengin gue tadi mukanya girang banget, ekspresinya itu mukanya minta di uyel uyel, pengen gue jitak kepalanya. Beberapa kali dia pasang ekspresi naikin alis. Puas ya shan. Huft… yaudahlah ya untung anaknya lucu jadi di maafin. Tapi disini gue geplakin tangan dia beberapa kali. Sumpah ga sengaja, ga sadar, reflek. Maap ya shan maaap *peluk*

SESI 3
Frieska Anastasia Laksani
Gue : “Halo mpris, apa kabar? Ini ticketnya di kasih sama kak nisa tuh”
Frieska : “Oh iya, itu kak nisanya di belakang ya”
Gue : “Iya, ada aisyah juga”
Frieska : (frieska dadah dadah sama aisyah)
Gue : “Kok pake baju SMA mpris?”
Frieska : “Iya nih kak, abisnya kangen”
Gue : “Masih cocok kok”
Frieska : “Iya kak, apa karna ga makenya juga belum lama ya”
Gue : “Iya bisa jadi mpries, yaudh ya udh abis nih dadah”
Frieska : “Makasih kak udah mau HS sama aku”
Gue : “Iyaaa, ditungguin aisyah tuh :p”

SESI 5
Shania Junianatha
Sebelum gue maju, ada bawang dulu yg HS sama Shania. Dia tiba tiba minta tikcet, gue curiga dia mau ngapain. Bilangnya sih mau HS sama oshi temen temennya. Tapi gue tau dia punya niat terselubung. Dia kan biang gosip. Dari kejauhan gue liat dia ketawa ketawa gaje sama Nju sambil ngeliatin ke arah gue. Bala emang. 

Shania : “Katanya gamau balik lagi wooo sepik aja sepik”
Gue : “Balik lagi lah, kasian kamu udah dandan cantik yg dateng masa nyamuk”
Shania : “Halah bilang aja mau ketemu aku. Hih!”
Gue : "Eh tadi ngomongin apaan sama temen aku yg barusan? ngomongin aku ya?"
Shania : "Dih pede banget, ada deh ga boleh kepo"
Gue : “Hmmm.. shan dapet salam dari Dinda Ditta. Mereka pada ga bisa dateng”
Shania : “eh iya kenapa tuh kak mereka kok pada ga bisa dateng sih?”
Gue : “Iya ga bisa shan, besok kan lebaran”
Shania : “Oh iya, lah tapi kok ini kaka bisa dateng?”
Gue : “Ya, rumah aku kan deket atuh. Tadinya kalo mereka dateng kita mau masuk bilik bertiga”
Shania : “Curang mainnya keroyokan”
Gue : “Biarin aja, nanti yang gesrek duluan kalah. Kata orang kita bertiga itu mirip tau shan. Kaya pinang di belah 3”
Shania : “Wah emang ya, tiga tiganya udh pernah ketemu?”
Gue : “Pernah kok, waktu HS sebelumnya”
Shania : “HS kokoro di tunggu ya bertiga, penasaran kalo tiga tiganya ada semirip apa sih”
Gue : “Siap! eh shan sini deh….” (deketin mulut ke kuping nju) boleh nelfon ga sih?”
Shania : “Nelfon gimana maksudnya kak?”
Gue : “Ditta mau nelfon, nnti dia nelfon ke hp aku. Dia mau ngomong sama kamu”
Shania : “Boleh aja sih harusnya, yaudah nnti next aja kak”
Gue : “Beneran boleh? Ga di omelin kan? yaudah nanti di coba aja ya”
Shania : “Oke kak, iya nnti telfon aja ga papa”
Gue : “Sipppp nanti yaaa"

Another Conversation.

Shania Junianatha
Gue : "Ini Ditta, buru cepet ngomong. Suaranya gedein ya"
Shania : "Hallo kak Ditta, kok ga dateng sih. Aku kan kangen tau sama kak Ditta"

Reflek gue geplak tangannya, abis bocah gombal banget. Sambil nungguin dia telfon gue liatin dia sambil mikir ini beneran oshi gue bukan sih. Dalam jarak pandang satu jengkal. Asli deket banget, abis gue mau menjauh tangan gue di tarik tarik suruh dengerin dia telfonan sama Ditta.

Shania : "Kak Ditta gimana sama si itu?"
Gue : "Udah putus tau"
Shania : "Hah serius udah putus? yah kok cepet banget" (sambil lepasin telfonnya sebentar)

Ditta juga kayaknya sempet ngomongin gue, soalnya waktu nelfon shania ngeliatinnya gitu banget sambil ketawa ketawa ga jelas. Ditta ikutan gosipin gue kaya yg lain. Sebel, terus shanianya kompor juga. Yaudah sama aje. Ini nelfonan ada kali 2 menit, selama itu juga gue mikir kok gue bisa punya oshi kaya begini ya *di cekek shania*

Beby Chaesara Anadila
Dapet ticket Beby lagi, hasil palakin kak Riris. Melanjutkan gosipin shania yg keputus tadi hahaha

Beby : "Katanya ticketnya udah abis, wooo boong aja"
Gue : "Kan abis malak orang tau"
Beby : "Dih preman dasar, kaka kemarin ulang tahun yg ke berapa?"
Gue : "Ih kok tau sih, yang ke 20thn beb"
Beby : "Tau dong, hah yg ke 20? ga percaya"
Gue : "Serius! kenapa sih pada ga percaya aku masih 20thn"
Beby : "Percaya deh percaya, tapi tenang aja kak. Masih tuaan oshinya kok"
Gue : "Iya emang, dia mah udah nenek nenek beb"
Shania : "HEH! AKU DENGER YA!!"
Beby : "Kuping lo ada berapa sih shan, heran deh gue"
Gue : "Haiiiiiii" (dadah dadah ke Shania)
Shania : "Ngomongin aku ya?" (mendekat)
Gue : "Udah ih sana, ada batesnya nih. Ga boleh melintas. Tuh ada yg HS tuh"
Shania : "Awas aja ngomongin yg macem macem, awas"
Beby : "Udah ah sanaaa" (dorong Shania)
Gue : "Dia emang begitu beb, sabar sabar ya beb punya temen kaya dia"
Beby : "Sabar banget kak sabar, kaka juga sabar ya punya oshi kaya dia"
Gue : "Kita ngomong apa sih beb hahaha udahan ah udh di geser geser masnya nih"
Beby : "Iya, makasih kaka yg pipinya sebelas dua belas sama oshinya"
Gue : "Ah gendats-an pipi dia tau beb, udah ya dadah"
Beby : "SAMA AJAAA!!"

SESI 6
Noella Sisterina 
Jadi ceritanya tadi ketemu sama Adnis, mau malakin ticket sama jeje tapi ga di kasih. Akhirnya di kasih ticket sama Noella, yaudah ya ga papa itung itung ngebala di sesi yang kosong dari pada gue sebatang kara nungguin tas temen temen gue yg semuanya pada antri HS. Huftnju...

Gue : "Hai wewel, tambah kurus aja nih"
Noella : "Iyanih padahal makan banyak tapi gini gini aja badannya, cacingan kali ya"
Gue : "Hust jangan ngomong gitu hahaha eh ada salam dari Amanda Zevannya"
Noella : "Eh mana kak Amanda, katanya mau di ajak theateran waktu itu huuu boong aja"
Gue : "Iya waktu itu emang udah niat mau theater tau tapi mendadak dia ga bisa. Nanti next deh ya aku ajakin lagi"
Noella : "Kenapa ga di ajakin hari ini aja, suruh HS sama aku"
Gue : "Pengen banget emang? hahaha nanti aja aku ajakin dia theateran, kamu jg kan jadwalnya ganti ganti terus wel. Ada engga ada engga"
Noella : "Iya tuh, omelin aja kak yg bikin jadwalnya. Pokoknya di tunggu ka Amanda di theater"
Gue : "Iya, bawel deh hahaha di tunggu aja ya"
Noella : "Asikkk siaapp"


SESI 8
Shania Gracia
Handshake sama Grecot ini sama sekali ga di rencanain. Lagi pusing nyari nyari bawang terus malah di kasih ticket sama Dessie. Nungguin bawang HS sama Tasu lama bingits, kerjaan dia cuma mondar mandir di line tasu, padahal line tasu kosong. Kesel, akhirnya tergiur HS sama grecot (Lah?) 

Gue : "Hallo Gracia, kok ga pake kostum warna ungu ungu sih"
Gracia : "Iya nih kak sekarang temanya lagi pake ini, cocok ga sih?
Gue : "Cocok kok, tapi kamu ga masuk angin emangnya hahaha eh kapan kapan foto dong sama Shania"
Gracia : "Hah? gimana kak maksudnya" (dalam hati, kok grecot lemot)
Gue : "Foto sama Shania dong kapan kapan, Shania Junianatha"
Gracia : "Oh iya kak nanti ya, belum ada acara yang barengan sama kak Shania"
Gue : "Sipp di tunggu ya gre"
Gracia : "Iya kak, makasih ya kak udah mau HS sama aku" (sambil mikir mau ngasih gue berapa sticker, akhirnya cuma ngasih satu biji) Gre ah...... :|


SESI 9
Shania Junianatha
Sumpah demi apapun sesi ini sesi paling rame. Gue ngeliat line shania yang hampir 3 baris kenyang duluan. Alhasil sambil nunggu linenya sepi gue kesana kemari mencari teman (?) Akhirnya malah main kejar kejaran sama babe karna ketauan cuma mondar mandir aja tapi ga antri antri huehehehe kelakuan gue emang.

Padahal di line shania banyak temen gue sih, cuma cowo semua gue cewe sendiri nnti kalo gue di apa apain gimana. Ngomong apanih *sumpel mulut*

Shania : (tepuk tangan sambil geleng geleng)
Gue : "Dih kenapa kamu?"
Shania : "Ga bosen ketemu aku terus, HS berapa sih hari ini?"
Gue : "Bosen sebenernya, eh ngga deng canda"
Shania : "Oh gitu jadi........cukup tau cukup tau. Yaudah aku HS sama ayana aja. Aaaayy..."
Gue : "Yaelah canda kali hahahaha kenapa sih hobi banget ganggu member yg di sebelah"
Shania : "Eh kak A mana kak, kak A"
Gue : "Ngapain sih nanyain dia, kan lagi HS sama aku. Ada tuh di belakang"
Shania : "Suruh sini lah berdua" (naikin alis ke atas)
Gue : "Gamau ah, tuhkan mulai lagi. Kamu jadi host acara gosip aja deh cocok seriusan"
Shania : "Terus gosipinnya kalian berdua ya, aku seneng tau kalo ada fans aku yang.........."

(Mau tutup mulut shania tapi tiba tiba dia menghindar. Dasar emang anak gosip banget huhuhu)

Shania : "Week ga kena ga kenaa"
Gue : "Ahhhh, udah ah shan udah, Seneng banget ngecengin aku"
Shania : "Makanya kalo ga mau di cengin besok bawa pacarnya dong"
Gue : "Gamau ah, ngapain, buat apa"
Shania : "Yaudah kalo ga bawa, aku cengin terus" (naikin alis lagi)
Gue : "NGESELIINN!!!!"

Another Conversation.

Shania Junianatha
Gue : "Ticket terakhir nih, ngomong yang bener. Jangan becanda mulu sih shan"
Shania : "Yaudah kaka yg ngomong aku yg dengerin aja" (naik naikin alis lagi masih ekspresi ngecengin)
Gue : "Jaga kesehatan ya, makannya yang teratur"
Shania : "Iyaa....iyaaa....iyaaa....iyaaa....iyaaa"
Gue : "Dih, jangan iya iya doang. Nyebelin ah"
Shania : "Ya abisnya yg namanya makan ga akan pernah lupa tau, kalo aku lupa makan badan aku se kak Rica dong"
Gue : "Yaudah gantian kamu yang ngomong sekarang"
Shania : "Semoga langgeng ya!"
Gue : "TUHKAAAANN!! GOSIP MULU AH!! BYE!! jangan gosip seriusan deh, kamu mulai gosip nanti banyak yang ikutan tau"
Shania : "Langgeng dukung aku maksudnya, tuhkan kalo orang lagi jatuh cinta tuh emang pikirannya suka begitu" (sambil nunjuk2 ke muka gue)
Gue : "Kalo itu mah pasti ga usah di tanya, btw makasih ya kado ultah dari aku di pake"
Shania : "Iya bagus ya, seneng ga?"
Gue : "Seneng lah, kalo yang kemarin sampe kan?"
Shania : "Sampe kok, tadinya malah mau pake yang itu cuma waktu di cuci paginya ga kering"
Gue : "Lah ada ada aja"

(Tetiba di stage ada yang jiko "Percaya diri dalam meraih mimpiku, semangatku tidak akan pudar. Namaku Angel")

Gue : "Eh apaan ituu???"
Shania : "Kenapa kak, ga papa ga papa eh itu ada yg kasih almond crispy. Yah gendats deh ntar" (padahal pengalihan isu)
Shania : "Iya itu ada yg kasih tadi, biarin gendats lucu"
Gue : "Aku denger denger makin kesini suara kamu makin bagus ih, semakin di latih ya. Bikin coveran dong kalo senggang di jiples atau instagram leh ugha tuh"
Shania : "Ah masa sih, wah leh ugha. Yaudh nnti bikin ya kapan kapan di tunggu aja. Kalo lagi ga mager"
Gue : "Pokoknya di tunggu ya, eh seneng ga jadi center? pertanyaan macam apa ini"
Shania : "Kaka seneng ga liat aku jadi center?"
Gue : "Nih ya shan, kadang ngerasa seneng banget itu malah ga bisa di ungkapin loh rasanya"
Shania : "Nah kaka aja seneng, apalagi aku. Aku seneng liat yg lain juga seneng"
Gue : "Eh NET ketagihan ya ngundang kamu, seneng deh liatnya. Semoga lebih sering di undang lagi ya. Karna dengan kaya gitu aku percaya JOT bakalan jaga kamu baik baik"
Shania : “Iya di doain aja ya kak, eh aku mau wish ah buat ultah kakak. Tadi kan belum ya. Tapi wishnya dalam hati aja ah. (tiba tiba dia hening sebentar) udah doanya. Semoga selalu sayang sama Shania"
Gue : "Itu selalu dan pasti kok, udah abis nih. Kamu bawel banget sih hari ini aku pusing tau"
Shania : "Biarin weekk :p dadah kak A......eh~"
Gue : "Heeeehhhh!!!"

Ya begitu lah cerita HS gue, segitu aja yang bisa di ceritain. Selebihnya privasi. Entah kenapa kmrn shania ngajak berantem mulu deh tuh anak sebel. Untung lucu jadi di maafin. Ngerasa HS kali ini yang paling menyenangkan dari HS HS sebelumnya. Dari mulai Venue yang nyaman, Acaranya itu sendiri, Crowdednya juga ga terlalu parah atau emang tempatnya kebesaran ya dan interaksi sama membernya juga asik. 

Gimana pun hari itu, intinya gue bahagia hahahaha bocah tembem kaya punya sejuta cerita yang mau di ceritain. Jadii gue ga bingung mau ngomong apa walaupun dia gosip banget. Intinya dia komunikatif, obrolan kita ngalir gitu aja ga terarah tapi menyenangkan.


Cukup sekian dan terima gaji~ Nju lucu ya :3