Jumat, 04 September 2015

Kok kamu jadi Anggun

“Pagi, sebelumnya maaf yah hari ini aku gak theater dulu. Karena ada Mustika Putri event di Makassar.”

Diatas adalah tweet Veranda yang menyatakan kalo besok dia gabisa ikut peform theater.

Lalu, Yokazenya siapa ya?

Kemudian berseliweran pernyataan semacam itu di TL. Mungkin ga ada yg berekspetasi apapun kalo yang bawain itu Shania. Pasalnya back up-an Veranda biasanya Sendy dan Shania juga baru ganti unit song kemarin.

31 Agustus 2105, Shonici Theater No Megami dimana slot unit Yokaze bukan dibawain oleh Veranda. 

Ya, mungkin tulisan ini bisa di sebut ‘Telat’ ‘Basi’ atau apalah itu. Kalo ada kata yang lebih cocok dari dua kata diatas bisa dipakai karna udah selang beberapa hari. Tapi rasanya sayang aja kalo ga ditulis disini, kalo kata lirik lagu Yoroshiku.

‘Seperti kehilangan moment lompat tali.”

Sebenernya buat beberapa orang yang sering nonton theater dan hafal blockingan oshinya, pasti mudah buat nebak siapa yang gantiin posisi Veranda.

Dari awal lagu Yuuki No Hammer gue udah kebingungan nyari Shania dimana, karna posisi yg biasanya dia tempatin diisi sama member lain.

‘Loh, Shania mana? Kok blockingannya diisi Beby?’ ucap gue waktu awal show dimulai.

Selang beberapa lagu grup song, masuk unit song. Beby masuk di Arashi blockingan Shania. *hening sepersekian detik*

Lanjut unit song Candy dan Locker Room Boy. Shania masih belum muncul juga. Dan disitu makin percaya kalo kejutan itu ada >.<

Dan yaaaaaaaa.....

Dia muncul dengan anggunnya. Rambut hitam, di gerai dibalut gaun putih panjang, ditambah kalung sedehana yang melingkar di lehernya. Cantik overload.

Priceles moment.

Kalimat utama yang keluar dari mulut gue saat itu. “Ini benerini oshi saya ya?” *tepok tepok pipi*

“Si bulan sabit yang... berwarna oranye. Bagaikan berpura pura dipojok langit itu.” kyaaaa~~ *meleleh dengan anggun*

Lirik pertama aja suara dia udah bagus banget, dan bakalan denger suara itu satu lagu full. Ya Tuhan, ini ga becanda kan?

Akhirnya dia dikasih kesempatan buat nunjukin skillnya yang lain, pasalnya kan selama ini dia belum pernah sama sekali dapet unit song atau dikasih kesempatan nyanyi dimana bener bener bisa nunjukin suara dia seutuhnya.

Sedikit ga nyangka sih, dia bisa bawain unit ini. Dilihat dari comment dilinimasa waktu dia bawain unit itu dan setelahnya. Kurangnya cuma di ekspresi aja, mungkin kebawa sama ekspresi ekspresi dia di grup song yang selalu ekpresif ya. (katanya) ekspresi sedihnya belum dapet. Buat member lain mungkin ekpresi jadi PR susah. Tapi buat member kaya kamu PR ekpresi pasti perkara mudah lah ya. Kalo urusan suara, JUARA!

Walau belum sempurna (katanya) tapi untuk Shonici you are the best my oshi!

Dan salah satu hal yang kamu harus kamu tau, “Suara kamu bagus! (banget)” Huft. Boleh lah ya kapan kapan bikin video cover lagu lain di jiples atau youtube. Errrrr ngelunjak.

Ada beberapa poin pluss kalo dia ngisi blockingan Veranda.

Yang pertama, bisa denger suara dia di lirik awal lagu Dewi Theater. Yang kedua, dia dapet intro lucu di lagu Inseki No Kakuritsu liriknya kaya gini “Bzzzzzzz ba!” sembari mainin mic, ekpresi dia di intro ini ajaib banget. Aaaak mau cubit pipi!. Yang ketiga, di lagu Surat undangan sang angin laut yang biasanya dia cuma pake tas slempang kecil, tapi kalo di blockingan Veranda dia pake Topi jerami lengkap dengan bunga kecil di sebelah kanan. Level kecantikannya naik 99%. Kapan kapan boleh lo Nju foto pake topi itu walau ga ngisi blockingan Veranda. Haha... Dan yang utama bisa liat dia bawain unit song Yokaze No Shiwaza dengan anggunnya. 

Pasti jarang deh dia bawain unit ini lagi, sedikit kita tau Veranda emang jarang absen. Tapi gapapa, dikasih kesempatan liat shonicinya aja udah beruntung banget.

Dan poin minusnya, gue bingung sendiri nontonnya. Sedikit meleng pasti bingung nyari Shania dimana. Tiba tiba shania lenyap, di blockingan waktu perform begitu juga waktu MC. Yaudah lah ya, namanya juga baru nonton sekali.

Overall show kemarin menyenangkan. Kalo sampe saat ini gue masih belum bisa move on dari galaknya anak IPS disisi kanan unit Arashi, sekarang ada unit kedua yg nyusul. Kayaknya gue juga gabisa move on dari anggunnya Shania di Yokaze.

Semangat terus ya anak SMA, kita ga pernah tau bakat lain yang kita punya kalo kita sendiri ga ngasih kesempatan bakat itu muncul dan berkembang. Suaranya boleh lo diasah lagi biar makin bagus. ^^

Btw, hal lain yang masih gabisa move on sampe sekarang juga salah satunya setlist RKJ. Besok bawain lagi ya? inget ga waktu itu kamu pernah bilang :

“RKJ itu setlist dimana JKT48 jalan ke 2 tahun, ada saat-saat dimana kita harus perform 15 orang. Saatnya member lagi sakit, atau harus keluar ditengah lagu gimana cara nutupin biarpun member gak lengkap sesuai formasi. Setlist RKJ juga setlist dimana aku lagi sibuk sibuknya persiapan UN, jadi tau gimana susahnya bagi waktu. Tapi disaat kita berhasil untuk mencapai satu tujuan tuh kita pasti seneng banget.”


Selamat bernostalgia. Sukses ya kamu RKJnya besok, Jnya juga. Ganbarimasu! ^^

Selasa, 01 September 2015

Mendengarkan : Afternoon Talk – There's One Thing You Should Know

Apa yang tersirat di benak kalian kalau gue sebut kata-kata semacam ‘kasih tak sampai’, ‘cinta bertepuk sebelah tangan’, ‘pemuja rahasia’ atau kata paling hits ala ABG zaman sekarang, ‘galau’? ‘Sendu?’ Atau, ‘Tangis?’ 


Semoga konsep ‘Kegalauan’ kalian segera berubah setelah mendengar lagu yang satu ini.

Rilisan milik trio folk asal Lampung ini diberi judul There’s One Thing You Should Know. Sebenarnya ada 4 single lain dalam mini album pertama mereka. Namun kali ini gue cuma akan bercuap-cuap tentang lagu ini aja. Lagu yang sempat selama berhari-hari merajai playlist gue. Di laptop, di ipod, bahkan di store temen yang speaker-nya gue ‘bajak’.

Jangan tanyakan sebabnya, sebab posting ini bukan gue tujukan untuk curhat bombay. Haha.

Lugas. Inilah poin pertama –dan yang paling utama sepertinya, yang gue dapet setelah mendengarkan trek ini. Hanya menampilkan suara sang vokalis diiringi petikan gitar yang chord  serta petikannya tak kalah sederhana. Ga ada instrumen lain yang ditampilkan dalam lagu ini, sekalipun di lagu lainnya Afternoon Talk juga menyisipkan suara glockenspiel dan guitalele.

Kesan sederhana lain juga gue dapet dari liriknya. Sama sekali ga ada kata-kata sastrawi dan berbunga-bunga. Semuanya disampaikan secara lugas. Simak penggalan bait pertama berikut :

I wanna be, I wanna be with you
In the middle of the rain when the thunders come and strain
I will never ever steal your coat
I’ll be by your side to challenge the cold

Mungkin seperti kembali membuka buku diktat Bahasa Inggris semasa SMP ya? Deskripsi yang lugas tanpa konotasi yang membingungkan. Bahkan dalam hal merayu pun, Afternoon Talk seperti ga tergoda untuk merepresentasikannya secara berlebihan. Tapi, menurut gue, justru di sinilah istimewanya. Pesan mengenai cinta yang tak kunjung sampai disampaikan dengan cara yang berbeda dari yang selama ini sering kita jumpai. Yang luar biasa menggalaukan, lalu berujung pada lirik menyayat hati dan memeras air mata.

Dear, para pembuat lirik lagu, patah hati sebenarnya ga sekronis itu kok! Maybe. :p

Simak juga bait berikutnya :

I’d like to be, I’d like to be with you
In the middle of the war, I’ll be wearing what you wore
I will never ever let you stand in the front and get shoot

Selain lirik yang ga berbelit-belit, gue suka banget sama pengandaian yang mereka gunakan. Imajiner dan berbeda. Poin yang sama gue dapatkan dalam kalimat favorit gue berikut ini :

If I were with you, we’ll watch oldies movies until it’s late

Terimakasih, Afternoon Talk. Kalian membuat pengandaian sederhana semacam ‘menonton film sampai tengah malam’ menjadi terkesan lebih romantis daripada candle light dinner di tepi pantai. Pengobat kebosanan juga atas pengandaian-pengandaian yang sering gue dengar dari kebanyakan lagu.

Part terakhir lagu ini ditutup dengan bait berikut :

Don’t need to be your lover
I just wanna be with you
I don’t need more, anything from you..

Karakter vokal yang natural tanpa ornamen dan improvisasi berlebihan ala ajang pencarian bakat, lirik dan instrumen yang sederhana serta langgam lagu yang easy listening, pada akhirnya justru menjadi poin istimewa. Tema yang sebenarnya ga sulit dijumpai di dalam berbagai lagu lain, namun dikemas dalam format yang fresh  dan berbeda.

Semoga aja lagu ini –dan lagu-lagu Afternoon Talk yang lain, mampu mengubah mindset para pembuat lagu lainnya. Rayuan ga selalu harus gombal. Dan kegalauan ga selalu sendu apalagi bernada menye-menye.

Btw, gue bukan jurnalis music. Gue cuma pendengar yang kebetulan jatuh cinta sama lagu ini. Terserah tulisan ini mau di kategorikan sebagai apa. Hmmmm apa ya. Review? Bukan. Namun gue lebih suka menyebutnya ‘curhat’. Curhat disela sela waktu senggang menunggu pekerjaan-pekerjaan yang bisa diselesaikan. Karna menulis salah satu bentuk membunuh rasa bosan.

Subjectif? 
Bisa dibilang begitu. Hahaha sudahlah...


Selamat pagi dan selamat beraktivitas. :)